Selasa, 21 Juni 2011

Resume Buku

Judul Buku      : Menuju Jama’atul Muslimin : Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan
Penulis             : Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir,MA
Penerjemah     : Aunur Rafiq Shaleh Tahmid,Lc
Penerbit           : Robbani Press
Cetakan ke      : 7
Tahun Terbit   : Juni 2009
Tebal                : xix + 427 hal.

                  Setiap peradaban yang ada dan berkembang di dunia ini selalu berawal dari dukungan structural yang kokoh.Dan  melewati 3 fase besar untuk akhirnya bisa berkembang,yaitu fase perumusan ideology dan pemikiran,lalu fase strukturalisasi dan terakhir adalah fase perluasan.Ideologi –ideologi besar yang sekarang ini berkembang pastinya mengalami ketiga fase tersebut.Seperti contohnya Kapitalisme,Komunisme,serta –isme yang lain.Dan yang tidak boleh dilupakan yaitu Zionisme Internasional.

                  Bangunan islam modern telah dimulai dari diri individu para tokoh dan pemikir seperti contohnya Sayyid Jamaluddin al –Afghani,Dr.Muh.Iqbal dst.Kemudian rintisan hasil pemikiran tersebut diterima dengan lebih tertata,yang mempengaruhi para tokoh kebangkitan islam,seperti Abul A’la Maududi dengan Jamaat Islaminya dan asy-syahid Hasan al-Banna dengan Ikhwanul Musliminnya.
   
                     Kedua pemuka inilah yang meletakkan dasar-dasar structural  gerakan kebangkitan Islam.Keduanya memiliki perbedaan serta kesamaan dalam gagasan dasar.Bahwa kejayaan islam dan mengembalikan kekhilafahan islam harus dimulai dari bawah,artinya persoalan aqidah yang kokoh,pemahaman syariah yang menyeluruh,dan pembenahan akhlaq yang benar.Dan harus mulai diterapkan dari tingkat yang terkecil dulu,dari individu hingga khilafah islamiyah.Perbedaan kedua tokoh ini  yaitu pada Maududi dengan Jamaah Islaminya banyak menimbulkan figurisme dan lemah dalam pengkaderan.Beliau lebih banyak menulis buku serta berceramah.Dan terbatasnya pergerakan.

                   Lain Maududi lain pula pada IKhwanul Muslimin dengan tokohnya imam syahid Hasan al Banna,meskipun beliau tokoh utama namun tidak menyebabkan terjadinya figuritas pada diri beliau.Wibawa Ikhwanul Muslimin tidak berkurang dengan meninggalnya beliau ,justru semakin berkembang hampir ke seluruh belahan dunia.Beliau lebih banyak ‘mencetak ‘orang daripada menulis buku.Dari para muridnya muncul pemikiran –pemikiran besar seperti Sayyid Quthb,Dr.Yusuf Qordhowi,Musthafa Masyhur,dll.

                    Sementara itu pergerakan Islam semakin berkembang diseluruh dunia,tanpa terkecuali di Indonesia.Banyak hal  yang menarik jika dicermati dengan seksama.Di kota-kota besar,di kampus-kampus serta sekolah-sekolah sudah mulai ‘belajar’ Islam.Sebelum tahun 80 an,jika mendengar kata islam dan gerakannya,maka orang akan langsung menoleh pada organisasi-organisasi Islam atau parpol Islam,seperti PPP,NU,Muhammadiyah,dsb.Seolah-olah yang punya Islam hanya mereka.Di sisi lain muncul kenyataan organisasi itu semakin kurang cekatan dalam merespon aspirasi-aspirasi Islam.Gejala ini memunculkan kecenderungan baru,munculnya isu ‘jamaah’ dan saling bertentangan.Serta gejala lain yaitu munculnya sempalan yang sebab utamanya diduga adalah tersumbatnya aspirasi kaum muslimin.

Melihat kecenderungan diatas,maka harus ada kajian secara mendalam dan dewasa.Dan untuk itulah buku ini ditulis.

Kandungan Buku
                  Buku ini tersiri dari tiga bagian besar.Pada bagian pertama menjelaskan tentang Struktur Organisasi Jama’atul Muslimin.Dalam bab ini ustadz Husain Jabir telah berusaha menjelaskan secara konsepsional  betapa pentingnya wujud sebuah Jama’atul Muslimin.Pembahasan diawali dengan mengupas makna umat islam,kemudian mengenai urgensi syura sebagai lambang tertinggi dan tak mungkin terwujud sebuah syura bersakala global tanpa imamah.

Menurut   al-Ustadz Husain Jabir rahimahullah,terdapat empat tujuan khusus Jama’atul Muslimin.yaitu
1.       Pembentukan pribadi-pribadi muslim
2.      Pembentukan rumah tangga muslim
3.       Pembentukan masyarakat muslim
4.      Penyatuan umat muslim

Menurut Penulis sendiri tujuan umum Jama’atul Muslimin adalah

1.       Agar seluruh manusia mengabdi pada Rabb-Nya
2.      Agar senantiasa memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar
3.       Agar menyampaikan dakwah islam kepada segenap manusia
4.      Agar memerangi segenap umat manusia sehingga mereka bersaksi dengan persaksian yang benar (syahadat)
                   Karena itulah pada awal buku ini penulis memberikan pertanyaan :”Adakah Jama’atul Muslimin di dunia sekarang ini?”Dan kemudian beliau sendiri menyimpulkan bahwa berbagai pemerintahan Islam yang ada saat ini tak ada satu pun yang memenuhi persepsi konsepsional Jama’atul Muslimin yang dicita-citakan setiap muslim.

                    Pada bagian kedua bukunya,penulis melanjutkan pembahasannya tentang Jalan Menuju Jama’atul Muslimin.Bagian kedua buku ini merupakan bagian yang terpenting dan menjadi tema sentral dalam buku ini.Seperti kita ketahui bersama,banyak dari kalangan orang muslim sendiri yang memiliki persepsi yang keliru tentang hukum Islam.Yang dianggap seolah-olah kuno,bahkan tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa aturan islam merupakan hukum yang sadis,kejam,dsb.Hal ini dikarenakan karena sebagian besar negeri-negeri yang menerapkan hukum islam tidak memahami ,apalagi mengaplikasikannya secara total ajaran islam sebagai way of life.Banyak hal yang tidak dipahami apalagi diterapkan secara menyeluruh.Seperti dikatakan dalam QS.2 :85

                  Ajaran islam bersifat syamil-kamil-mutakamil.Sedangkan muslim memiliki keterbatasan sehingga tidak mungkin islam akan tegak secara utuh jika hanya dilakukan secara individu,melainkan secara jamaah dalam amal jama’i.Kehidupan amal jama’I pun tidak akan terwujudkan dengan sempurna kecuali setelah terbentuknya tatanan dakwah yang memadai.
Dalam fasal berikutnya penulis melanjutkan pembahasannya dengan menguraikan “Langkah pertama RasulullahSAW membina Jama’ah”.Kemudian “Rambu-rambu sirah Nabi dalam menegakkan Jama’ah” yang berisi enam karakteristik pokok sebuah jama’ah,yaitu
·         Menebarkan prinsip-prinsip dakwah
·         Pembentukan dakwah
·         Konfrontasi bersenjata
·         Sirriyah dalam membina jama’ah
·         Bersabar atas gangguan musuh
·         Menghindari medan pertempuran

                      Lalu pada bagian dua ini ditutup dengan membahas “Tabiat Jalan Menuju Jama’atul Muslimin”Dan yang perlu menjadi catatan adalah berbagai contoh sepanjang perjalanan sejarah dakwah yang telah diuraikan secara baik sekali oleh Ustadz Husain Jabir.
Dalam bahasan yang ketiga,penulis membahas bab yang berjudul  beberapa jamaah islam di medan dakwah.Beliau mengangkat beberapa kasus dalam realitas dunia dakwah dewasa ini,yaitu

·         Jama’ah Anshor as-Sunnah al-Muhammadiyah,berdiri dan berkembang di Mesir.Berorientasi pada seruan social dan ilmu pengetahuan.Sering pula disebut gerakan salafi
·         Jama’ah Tabligh,lahir di India dan berorientasi pada seruan sufiyyah
·         Jama’ah Hizb at-Tahrir,lahir dan bermula di Yordania.Berorientasi pada seruan politik
·         Jama’ah al-Ikhwan al-Muslimun yang berdiri di Mesir.Penulis menganggap bahwa jama’ah ini mewakili gerakan dakwah yang memiliki karakteristik syamil yang memperhatikan seluruh aspek (Dr.Salim Segaf al-Jufri)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Anak Palestina

sumber:google.com Mencekam, itulah kata pertama yang terlintas jika mendengar kata Gaza, Palestina. Tak terbayangkan bagaimana warga ...