‘’Membina
Angkatan Mujahid”
Dewasa ini banyak angkatan muda Islam yang kurang atau
bahkan tidak mengenal Hasan Al-Banna. Atau
mungkin banyak dikaburkan pandangannya tentang beliau agar mereka tidak bisa
menempuh jalan yang seharusnya digariskan dalam perjalanan dakwah.
Kenyataan menunjukkan bahwa tidak seorang pun
manusia masa kini yang memiliki sifat sebagaimana imam Hasan Al-Banna sehingga
tidak salah kiranya kalau beliau dikatakan orang yang patut merumuskan teori
gerakan Islam kontemporer. Marilah kita amati kata-kata yang pernah diucapkan
olehnya sehubungan dengan tarbiyah yang merupakan sebagian dari alam
pemikirannya.”Pendidikan dan pembinaan umat, memperjuangkan prinsip-prinsip
nilai, dan pencapaian cita-cita sesungguhnya memerlukan partisipasi seluruh umat
,atau paling tidak sekelompok dari mereka,yakni memperjuangkan tegaknya :
-kekuatan jiwa yang besar, yang dimanifestasikan dalam bentuk tekad yang
kuat dan tegar
-kesetiaan yang utuh,b ersih dari sikap lemah dan munafik
-pengorbanan yang suci, yang tidak diperdayakan oleh sifat tamak dan
bakhil
Selain itu juga mengetahui, meyakini, dan menjunjung
tinggi prinsip yang menjamin terpeliharanya diri dari kesalahan, penyelewengan, bujuk rayu, dan tipu daya”. Sejatinya dakwah memiliki mata rantai
sejarahnya, dimana jika mata rantai –mata rantai itu saling berselisih, maka
terjadilah kerusakan dalam dakwah. Bahaya paling besar yang dihadapi oleh dakwah
dan jamaah ini adalah pewarisan yang cacat dan penisbatan diri yang tidak benar
kepada ustadz Hasan Al-Banna. Salah satu prinsip dasar yang tidak boleh
diabaikan oleh seorang muslim adalah bahwa umat islam harus mempunyai jamaah
dan imam. Kewajiban utama setiap muslim ialah memberikan kesetiaannya kepada
jamaah dan imamnya. Inilah kunci untuk memahami Ikhwanul Muslimin. Dakwah Ikhwan
merupakan symbol bagi berkibarnya panji politik Islam di banyak wilayah
Islam. Pembaharuan dan paham zaman menjadi kata kunci untuk mengetahui dakwah
pokok Ikhwanul Muslimin. Tanggung jawab terbesar kita adalah melakukan tajdid
(pembaruan) dan naql (alih generasi). Tanggung jawab pertama jamaah atau
pimpinannya adalah mengubah kondisi pribadi muslim dan selanjutnya kaum
muslimin.Imam Hasan Al-Banna mengatakan: ”Ingatlah selalu bahwa kalian memiliki dua tujuan pokok :
1.Membebaskan negeri Islam dari semua kekuasaan asing.
2.Menegakan di atas tanah air ini Negara Islam yang merdeka, yang
memberlakukan hukum-hukum Islam
Tujuan Ikhwan :
- Individu
Individu muslim yang diinginkan adalah individu
yang memiliki fisik yang kuat, mulia akhlaknya, berwawasan luas, giat berusaha, selamat akidahnya, benar ibadahnya, pejuang sejati, menjaga waktunya, tertib
urusannya, bermanfaat bagi orang lain, mampu membimbing keluarganya dan
orang-orang yang berada dalam tanggungannya dengan ajaran Islam. Sarananya
adalah murabbi ,manhaj, dan lingkungan yang sehat.
- Rumah Tangga
Rumah tangga muslim yang diinginkan adalah rumah
tangga yang suami istri didalamnya mengetahui hak dan kewajibannya
masing-masing lalu mereka komitmen memeliharanya. Pandai mendidik anak dan
pembantu rumah tangganya dengan prinsip-prinsip Islam, yang antara lain etika
Islam dalam kehidupan rumah tangga. Salah satu sarananya adalah setiap akh harus
memberikan perhatian yang besar terhadap persoalan rumah tangganya, dll.
- Masyarakat
Masyarakat yang dikehendaki adalah masyarakat yang
menyerahkan dirinya kepada ALLAH, merespon seruan kebaikan, memerangi
kemungkaran, tersemat padanya sifat-sifat utama, karakteristik islam dan akhlak
rabbani, mewarnai seluruh hidupnya dengan identitas islam. Tujuan ketiga ini
terdiri dari tiga tahap, yaitu ta’rif, takwin, dan tanfidz.
- Pemerintahan
Kita menghendaki tegaknya pemerintahan islami di
semua kawasan Islam. Tujuan ini harus ditegakkan oleh setiap muslim di seluruh
dunia. Ustadz Hasan Al-Banna lebih mendahulukan kekuatan
akidah ,iman, persatuan, dan ikatan hati sebelum kekuatan lainnya.
Empat hal yang sangat dipentingkan dalam system pemerintahan :
- Dasar Negara dan undang-undangnya Islam
- Merealisasi suatu proses penyerahan kepemimpinan Negara kepada orang-orang yang komitmen kepada islam
- Politik luar negerinya sejalan dengan prinsip-prinsip Islam
- Tidak memerangi usaha untuk menegakkan Islam
- Daulah Islamiyah
Hasan Al-Banna menulis :”Adalah daulah yang
memimpin Negara-negara Islam dan menghimpun ragam kaum muslimin, mengembalikan
keagungannya, serta mengembalikan wilayah yang telah hilang dan tanah air yang
telah dirampas “. Ini merupakan tujuan terbesar Ikhwanul Muslimin. Sarana yang
paling efektif untuk itu adalah dengan menegakkan sebuah Negara islam yang
besar, memiliki kekuatan pengaruh dalam berbagai bidang.
§ Tegaknya daulah dan khilafah islamiyah
Dalam kaitannya dengan ini Hasan Al-Banna
mengatakan ,”Semua Negara islam harus bebas dari cengkeraman kekuasaan asing”. Sarananya
dengan melangkah diatas mukadimah yang benar
§ Dunia seluruhnya hanya tunduk pada ALLAH SWT
Sarananya dengan beraktivitas terus menerus yang
sesuai dan layak untuk memastikan bahwa dunia akan menerima dakwah ini.
Dari beberapa tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan pokoknya adalah menegakkan islam.
Dari berbagai persoalan telah jelas dapat disimpulkan dalam poin
berikut:
- Kita adalah umat yang tidak memiliki kehormatan dan kemuliaan kecuali dengan Islam.
- Islamlah satu-satunya jalan keluar bagi seluruh persoalan kita
- Hanya dengan islamlah setiap pekerja mendapatkan pekerjaannya
- Persoalan penjajahan terhadap suatu Negara ,ia tidak akan terselesaikan kecuali dengan menegakkan panji-panji islam dan mobilisasi jihad
- Kesatuan Arab tidak akan terwujud kecuali dengan islam
- Berjuang untuk menegakkan pemerintah islam adalah wajib
- Menegakkan Negara islam adalah mungkin,bahkan niscaya
- Islam memberikan keadilan kepada seluruh warga Negara yang sah di negeri islam dan melarang sikap zhalim kepadanya,meskipun ia bukan muslim
- Penerapan Islam itulah satu-satunya sarana yang dapat menghimpun kadar kekuatan setinggi-tingginya untuk umat
Tahapan Dakwah
1.Ta’rif
Yang dimaksud dengan ta’rif adalah memperkenalkan Islam secara umum
kepada orang, baik secara umum maupun praktis. Tahap ini dakwah dilakukan dengan
menyebarkan fikrah Islam ditengah masyarakat.
2.Takwin
Adapun yang dimaksud dengan takwin adalah mentarbiyah orang dengan
standar keanggotaan dalam jamaah untuk memainkan perannya yang optimal bagi
pelayanan Islam. Tahap ini dakwah ditegakkan dengan melakukan seleksi terhadap
anasir positif untuk memikul beban jihad dan untuk menghimpun berbagai bagian
yang ada.
3.Tanfidz
Dakwah dalam tahap ini adalah jihad. Tidaklah dapat dakwah ini meraih
keberhasilan kecuali dengan ‘ketaatan yang total juga’.
Integralitas antara ta’rif,takwin dan tanfidz
Setiap tahap harus menjadi penyempurna bagi tahap sebelumya,dan standar
kesempurnaanya harus transparan. Sesungguhnya sendi-sendi kepribadian Islam yang
dapat menegakkan Islam sekaligus mewujudkan tujuan-tujuannya melalui sepuluh bingkai
tahapan yaitu
fahm(pemahaman), ikhlas, amal, jihad, tadhiyah(pengorbanan), taat, tsabat
(keteguhan), tajarrud (kemurnian), ukhuwah dan tsiqah.
Kewajiban-kewajiban seorang mujahid
Hasan Al-Banna berkata,
1)
”Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari Kitabullah tidak kurang
dari satu juz. Usahakan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu tidak lebih
dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari.
2)
Hendaklah engkau membaca Al-Qur’an dengan baik, memperhatikannya dengan
seksama, dan merenungkan artinya.
3)
Hendaklah engkau mengkaji sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf
sesuai dengan waktu yang tersedia.
4)
Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala
atau berobat.
5)
Hendaklah engkau menjauhi sikap berlebih-lebihan
6)
Hendaklah engkau perhatikan urusan kebersihan dalam segala hal
7)
Hendaklah engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta
8)
Hendaklah engkau menepati janji,janganlah engkau mengingkarinya
,bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi
9)
Hendaklah engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji
10)
Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius
11)
Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat,berperasaan sensitif dan
peka oleh kebaikan dan keburukan
12)
Hendaklah engkau bersikap adil
dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada setiap situasi
13)
Hendaklah engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktivitas
social
14)
Hendaklah engkau berhati kasih,dermawan,toleran,pemaaf,lemah lembut,
15)
Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis
16)
Hendaklah engkau memiliki proyek usaha ekonomi
17)
Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai neger ,jadikan
ia sesempti-sempit pintu rezeki, asalkan tidak bertentangan dengan tugas-tugas
dakwahmu
18)
Hendaklah engkau perhatikan penunaian tugas-tugasmu, janganlah
menipu, dan tepatilah kesepakatan.
19)
Hendaklah engkau penuhi hakmu dengan baik, penuhi hak-hak orang lain
dengan sempurna tanpa dikurangi dan dilebihkan, dan janganlah menunda-nunda
pekerjaan
20)
Hendaklah engkau menjauhkan diri
dari judi dan segala macamnya, apapun maksud didalamnya
21)
Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu dan
sucikanlah ia sama sekali dari riba
22)
Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat islam secara umum dengan
mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi islam
23)
Hendaklah engkau memiliki kontribusi financial dalam dakwah
24)
Hendaklah engkau sebagian penghasilanmu untuk persediaan masa-masa sulit
betapapun sedikit
25)
Hendaklah engkau bekerja –semampu yang engkau lakukan
26)
Hendaklah engkau memboikot peradilan setempat atau seluruh peradilan
yang tidak islami
27)
Hendaklah engkau selalu merasa diawasi oleh ALLAH
28)
Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam
keadaan berwudhu di sebagian besar waktumu
29)
Hendaklah engkau melakukan shalat dengan baik dan senantiasa tepat waktu
dalam melaksanakannya.
30)
Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji dengan baik, jika engkau
mampu melakukannya.
31)
Hendaklah engkau senantiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan cinta
mati syahid. Bersiaplah untuk itu kapan saja
32)
Hendaklah engkau senantiasa memperbarui taubat dan istighfarmu
33)
Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kemampuanmu dengan
sungguh-sungguh agar engkau dapat menerima tongkat kepemimpinan
34)
Hendaklah engkau jauhi khamer dan seluruh makanan atau minuman yang
memabukkan sejauh-jauhnya
35)
Hendaklah engkau menjauhi dari pergaulan dengan orang jahat dan
persahabatan dengan orang rusak,serta jauhilah tempat-tempat maksiat
36)
Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng, jangan sekali-kali
mendekatinya, serta jauhilah gaya
hidup mewah dan bersantai-santai
37)
Hendaklah engkau mengetahui anggota khatibahmu satu per satu dengan
pengetahuan yang lengkap, dan kenalkanlah dirimu kepada mereka dengan selengkap-lengkapnya
38)
Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah
apapun, sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat bagi fikrahmu, terutama
jika diperintahkan untuk itu.
39)
Hendaklah engkau menyebarkan dakwahmu dimanapun dan memberi informasi
kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu
40)
Hendaklah engkau senantiasa menjalin hubungan ,baik secara ruhani maupun
‘amali,dengan jamaah dan menempatkan dirimu sebagai tentara yang berada di
tangsi yang tengah menanti instruksi komandan”.