Senin, 30 Maret 2020

Safari Qur'an 2019


Sepotong Cerita Pertemuan dengan Anak-Anak Luar Biasa



Tahun 2019 adalah tahun yang penuh kejutan. Tak seperti biasanya, liburan sekolah tahun ini banyak diisi dengan kunjungan sekaligus belajar. Seperti pengalaman kali ini mengantarkan saya bertemu dengan anak-anak yang maa syaa Allah banget deh.. Berawal dari ajakan seorang teman yang ingin mengantarkan anaknya mengikuti acara Safari Qur'an, saya pun bersedia menemani perjalanan yang semoga bermanfaat ini.

Sejak subuh kami sudah bergegas bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke Puncak. Kami sudah berangkat walopun matahari belum menampakkan dirinya. Bergulat dengan dinginnya udara subuh, kami berangkat menuju stasiun Manggarai. Suasana masih sangat lengang ketika sampai di sana. Kami menaiki kereta ke arah Bogor, lalu sampailah kami di stasiun Bogor. Di sana kami memesan sebuah mobil untuk mengantarkan kami ke lokasi acara. Tapi sayang karena jam buka tutup kawasan Puncak sudah berlaku saat kami di jalan jadi kami hanya menaiki mobil sampai di depan sebuah masjid yang cukup besar. Jadilah kami istirahat terlebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke lokasi. Kami beristirahat sambil menyantap makan pagi dan bertemu sebuah keluarga yang juga singgah di masjid yang sama.

Usai beristirahat kami berniat melanjutkan perjalanan yang tinggal setengah perjalanan lagi. Kali ini kami memesan motor agar tidak terjebak arus buka tutup. Perjalanan yang cukup panjang, tapi ditemani pemandangan gunung-gunung yang indah serta udara yang sejuk membuat kami sedikit melupakan lelah yang terasa. Yah perjalanan yang tak mudah karena kami harus beberapa kali balik dari jalan yang salah sampai akhirnya sampai juga di lokasi yang dituju.



Tempat yang asri dan luas..Tepat waktu pukul setengah sebelas kami sampai di lokasi, langsung menuju aula tempat acara yang memang kami tunggu-tunggu. Disana sudah ada puluhan peserta anak-anak, panitia serta yang spesial, anak-anak penghapal Al-Qur'an dan pembimbingnya yang maa syaa Allah.. Acara belum lama dimulai ketika kami tiba di sana. Langsung mengikuti acara taujih dari Ustadz pembimbing anak-anak luar biasa ini. Setelah taujih ada sesi tanya jawab, disini peserta atau orang tua peserta boleh menguji hapalan mereka. Ada 4 hafidz Qur'an di depan kami, pemenang Hafidz Indonesia juara 1 dan 2, yaitu Ahmad dan Kamil, serta 2 hafidz lainnya. Mereka siap di tes hapalan maju mundur halaman berapapun. Kami selalu berdecak kagum setiap kali pertanyaan mampu dijawab dengan tepat. Bahkan sudah hapal terjemahnya tidak hanya dalam bahasa Indonesia, tapi juga bahasa Inggris dan Arab, sekali lagi maa syaa Allah..


Di sesi taujih Ustadz membagi ilmu pada kami bagaimana mendidik anak agar bisa menghapal Al-Qur'an sejak dini. Yaitu dengan kemauan, kesungguhan, singkirkan musuh (HP,TV, games,dll), harus rajin murojaah. Mendidik anak sangat bergantung kepada umur anak. Semakin kecil anak semakin besar ketergantungna pada orang tua dan guru. Peran guru sangat penting. Kunci sukses guru: Ketulusan, kesungguhan, bahwa tidak ada yang bodoh dalam belajar Al-Qur'an. Harus yakin Al-Qur'an pasti bisa dipelajari dan dihapal, Tidak ada yang rugi dari membaca Al-Qur'an karena banyak kebaikan yang didapat. Kuncinya apapun yang berulang terus menerus pasti bisa dikuasai. Makin sering dibaca, makin kuat hapalannya, tidak ada ilmu sehebat Al-Qur'an. Yang penting rajin murojaah. 

Yang hapal 30 Juz akan ditolong hidupnya di dunia dan akhirat. Mulai menghapal sebisanya,jangan dipaksakan. Intinya adalah kesungguhan, keteladanan, kesabaran, do'a, dan ketulusan para pembimbing yang akan mengantarkan anak-anak menjadi hafidz hafidzhoh.. maa syaa Allah. Sangat salut dengan para pembimbing yang berhasil melahirkan anak-anak penghapal Al-Qur'an, baarokallah..Semoga bisa mengambil hikmah dari pertemuan yang singkat ini. Ini ilmu yang sangat berharga :) Perjalanan yang tidak hanya sekedar perjalanan tapi mengandung hikmah..Semoga bisa punya kesempatan lagi untuk bertemu dan belajar dari para Hafidz Qur'an ini..Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Anak Palestina

sumber:google.com Mencekam, itulah kata pertama yang terlintas jika mendengar kata Gaza, Palestina. Tak terbayangkan bagaimana warga ...